Komposisi permen dan cokelat yang didominasi gula sangat tidak baik buat kesehatan anak-anak apabila dikonsumsi secara berlebihan. Meski anak-anak sangat menyukai permen dan cokelat, pastikan untuk membatasinya meski terkadang itu membuat si kecil sedikit jengkel dan merajuk.

Lansiran pada situs Fimela dari laman Prevention.com, mengungkap bahwa tidak semua anak boleh mengonsumsi permen dan cokelat seperti anak-anak pada umumnya. Para ahli dari beebagai kepakaran anak mengungkap jika anak bisa diberi permen dan cokelat setelah usianya mencapai dan melebihi 3 tahun. Jumlah atau kuantitas permen yang bisa diberikan sendiri sangat dibatasi.
Lalu, kapan sih sebaiknya Bunda dibolehkan untuk memberi permen dan cokelat pada anak-anaknya?
Anak bunda yang masih balita boleh-boleh saja diberi permen dan cokelat yang mengandung gula ketika sudah beranjak pada 3 tahun. Itu pun hanya boleh dilakukan sesekali dalam satu waktu.

Bagi anak yang berusia 2 tahun, cukup dikenalkan dahulu dengan makanan manis seperti bubur bayi yang swdikit manis, es krim yang tidak terlalu dingin, sedikit cokelat dan sedikit permen yang teksturnya tidak berbahaya.
Berikanlah makanan-makanan yang sedikit padat yang mangandung gula secukupnya saja dengan jumlah yang masih mengandung nutrisi di dalamnya, beberapa contohnya seperti es krim, puding, roti atau kue-kuean.
Beberapa ahli menjelaskan bahwa apabila intensitas konsumsi permen dan cokelat terlalu sering dan berlebihan pada anak, bisa jadi membuat anak cepat kenyang sehingga nafsu makannya menjadi sangat berkurang.
Mengkonsumsi makanan manis juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan dan pertumbuhan gigi. Selain itu, obesitas juga menjadi penyakit mematikan lain yang dapat ditimbulkannya. Sebaiknya, Bunda memprioritaskan makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan dan biji-bijian, hal itu akan sangat baik bagi pertumbuhan otak dan fisik anak. [SJF]
